Hai sobat Maxima! Tahukah Anda apa itu NVMe? Seiring dengan semakin berkurangnya penggunaan Hard Disk Drive (HDD) mekanis, teknologi penyimpanan data terus berkembang.
Salah satu teknologi terbaru yang mendukung Solid-State Drive (SSD) adalah NVMe. Teknologi ini memungkinkan penyimpanan data dalam chip flash memory tanpa membutuhkan aliran listrik aktif.
NVMe hadir sebagai solusi dengan transfer data lebih cepat. Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut tentang apa itu NVMe, fungsi, kelebihan, serta perbedaannya dengan teknologi sebelumnya.
Apa Itu NVMe?
Sebelum NVMe, protokol SATA (Serial Advanced Technology Attachment) menjadi standar umum dalam perangkat penyimpanan seperti laptop dan komputer desktop.
Namun, performa SATA yang terbatas dianggap kurang memadai untuk menangani data dalam jumlah besar.
NVMe, singkatan dari Non-Volatile Memory Express, adalah protokol transfer data yang dirancang khusus untuk SSD berbasis PCIe.
Berbeda dengan teknologi SATA yang sebelumnya digunakan, NVMe menawarkan kecepatan transfer data yang jauh lebih tinggi dan latensi yang rendah.
Protokol ini memungkinkan perangkat penyimpanan berkomunikasi langsung dengan prosesor melalui jalur PCIe berkecepatan tinggi.
Satu jalur PCIe generasi ke-4 mampu mentransfer data hingga 2.000 MB/detik, dan NVMe dapat memanfaatkan hingga empat jalur untuk performa optimal.
Teknologi ini menjadi pilihan utama untuk aplikasi berat seperti kecerdasan buatan (AI), analitik data, dan proyek berbasis machine learning.
Apa Fungsi NVMe?
sumber: freepik
NVMe memiliki fungsi utama sebagai antarmuka dan protokol transfer data untuk SSD. Beberapa manfaat utamanya adalah:
1. Kecepatan Transfer Tinggi: Membantu mempercepat proses membaca dan menulis data, khususnya untuk file besar.
2. Latensi Rendah: Mengurangi waktu jeda dalam transfer data dibandingkan teknologi sebelumnya.
3. Efisiensi Energi: NVMe mengoptimalkan penggunaan daya sehingga lebih hemat energi.
4. Kompatibilitas Luas: Mendukung berbagai aplikasi berat seperti gaming, pemrosesan video, hingga analitik real-time.
5. Fleksibilitas Penggunaan: Cocok untuk perangkat komersial hingga pusat data perusahaan.
Perbedaan NVMe dan SATA
Untuk memahami perbedaan antara NVMe dan SATA, mari kita lihat beberapa aspek utamanya:
1. Kecepatan Transfer: NVMe jauh lebih cepat dengan kecepatan transfer hingga 7 GB/detik, sementara SATA hanya mampu mencapai 600 MB/detik.
2. Antrean Data: NVMe mendukung hingga 65.535 antrean data dengan masing-masing antrean mampu memproses 65.536 perintah, sedangkan SATA hanya mendukung satu antrean dengan 32 perintah.
3. Latensi: NVMe memiliki latensi sekitar 2,8 mikrodetik, jauh lebih rendah dibandingkan SATA yang mencapai 6 mikrodetik.
4. Komunikasi dengan CPU: SATA menggunakan controller tambahan, sementara NVMe terhubung langsung ke CPU, mengurangi overhead.
5. Penggunaan: NVMe lebih cocok untuk aplikasi berat seperti AI dan DevOps, sedangkan SATA lebih umum digunakan untuk keperluan ringan.
Standar dan Form Factor NVMe
sumber: freepik
Setelah ketahui apa itu NVMe dan fungsinya, mari kita bahas standar dan form factor nya.
Non-Volatile Memory Express (NVMe) memiliki berbagai ukuran atau form factor yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan perangkat dengan spesifikasi dan penggunaan berbeda.
Berikut adalah penjelasan detail mengenai empat jenis form factor NVMe yang paling umum:
1. U.2 (Universal 2)
Form factor ini dirancang untuk kompatibilitas tinggi dengan koneksi SATA, sehingga memungkinkan penggunaan dalam perangkat yang sebelumnya menggunakan antarmuka SATA.
U.2 mendukung hingga empat jalur PCIe, memberikan bandwidth tinggi untuk kinerja penyimpanan yang cepat.
Bentuknya cenderung lebih besar dibanding M.2, sehingga sering digunakan pada perangkat dengan kapasitas penyimpanan besar seperti workstation dan server.
2. M.2
Form factor M.2 sangat populer di kalangan laptop dan perangkat dengan desain kompak karena ukurannya yang kecil dan ringan.
NVMe dengan form factor ini tersedia dalam berbagai panjang, seperti 2280 (22 mm x 80 mm), yang merupakan ukuran paling umum.
Meski kecil, M.2 menawarkan kecepatan tinggi karena mendukung hingga empat jalur PCIe.
3. AIC (Add-In Card)
AIC adalah form factor yang berbentuk seperti kartu ekspansi PCIe. Biasanya digunakan dalam server, pusat data, atau workstation kelas atas yang memerlukan solusi penyimpanan dengan kinerja ekstrim.
Karena dimasukkan langsung ke slot PCIe motherboard, AIC mendukung jalur PCIe yang lebih banyak dan pendinginan yang lebih baik untuk menangani beban kerja berat.
4. ESDFF (Enterprise & Data Center SSD Form Factor)
Form factor ini dirancang khusus untuk lingkungan perusahaan dan pusat data yang memerlukan kapasitas besar dan kinerja optimal.
ESDFF mendukung kapasitas penyimpanan hingga 30 TB dalam satu perangkat, membuatnya ideal untuk aplikasi yang membutuhkan ruang penyimpanan besar, seperti big data dan analisis berbasis AI.
Selain itu, form factor ini dirancang untuk memaksimalkan efisiensi daya dan pendinginan dalam rak server.
Penyewaan Laptop Terbaik? Maxima Indo Siap Membantu!
Sedang mencari solusi praktis untuk kebutuhan teknologi di acara atau bisnis Anda? Maxima Indo hadir dengan layanan penyewaan laptop berkualitas tinggi, dengan perangkat terbaru dan performa terbaik.
Dapatkan dukungan teknis profesional, harga bersahabat, dan layanan terpercaya untuk memastikan kebutuhan Anda terpenuhi tanpa hambatan.
Hubungi Maxima Indo sekarang dan nikmati pengalaman menyewa laptop yang mudah, cepat, dan memuaskan!
How useful was this post?
Click on a star to rate it!
Average rating 0 / 5. Vote count: 0
No votes so far! Be the first to rate this post.